aspirasirakyatsultra.com | Konut - Buntut panjang pasca Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Lasolo Konawe Utara (Konut) melakukan tindakan arogansi dan kekerasan verbal berdampak pada proses belajar mengajar pada siswa SMAN 1 Lasolo. Minggu 21/07/2024.
bukan tanpa sebab 28 guru yang menandatangani petisi agar Kepala Sekolah (Kepsek) mundur dari jabatannya kini di panggil ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk di lakukan mediasi.
Salah satu guru SMAN 1 Lasolo yang ikut bertandangan pada Petisi itu membenarkan jika dirinya dan 27 guru lainnya di panggil ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk melakukan mediasi terkait aksi mogok mengajar atas tindakan arogansi dan kekerasan verbal yang di lakukan Kepala Sekolah SMAN 1 Lasolo.
"Benar saya dan 27 Guru lainnya di panggil ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) besok pada hari senin untuk melakukan mediasi terkait penandatangan petisi atas tindakan arogansi dan kekerasan verbal oleh Kepala Sekolah." Ujar Kamria Salah Seorang Guru yang mengalami perilaku tidak menyenangkan dari Kepsek SMAN 1 Lasolo
Lanjutnya Di tempat yang berbeda melalui via telpon Kamria mengatakan jika dirinya dan 27 teman teman guru berharap agar pemanggilan ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Kepala Sekolah SMAN 1 Lasolo dapat di proses dan mundur dari jabatannya Kepsek atas tindakan arogansi dan kekerasan verbal yang di lakukan.
"kami berharap 28 guru yang di Panggil Ke Dinas Pendidikan Provinsi ini mendapat jawaban yang memuaskan terlebihnya pada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara agar Kepala Sekolah SMAN 1 Lasolo untuk segera mundur dari jabatannya." Tutupnya